Jumat, 13 Juli 2012

She's Change bab 2


Desiran angin yang berhembus di atas bukit merusk suasana. Ryu terdiam. Berpura-pura masa bodoh. Lulu tampak begitu sedih. Baginya, Ryu, adalah sobat terbaik yang pernah ia punya. Ryu berusaha mencairkan suasana dengan memikirkan apa yang akan ia ucapkan. Mencairkan suasana yang sunyi, hanya kicauan burung yang terdengar dari balik batang pohon.
“Wah bagus dong. Aku engga harus dengerin tangisanmu,” Ryu memandang lurus kea rah desa.
“Iiih… kamu jahat! Kamu jadi nyebelin!” Lulu bangkit dari duduknya, hendak pergi meninggalkan Ryu karena kecewa.
Secepat kilat juga, Ryu meraih pergelangan tangan kiri Lulu. Menahannya.
“Duduk! Mau pergi ke mana?”
“Mau pulang!”
Di sudut bibir Ryu tersirat senyum simpul.
“Kenapa mau pulang? Di sini saja. Nikmati anginnya.”
“Ga mau! Jawaban kamu nyebelin sih!”
“Memang kamu mau jawaban yang seperti apa?”
“Aku pikir kamu akan sedih kalau aku pindah ke kota. Tapi ternyata, kamu malah ga peduli.”
“Baiklah, kalau gitu. Aku sedih. Sangat sedih. Tahu tidak?”
Lulu terdiam dan kembali duduk. Menyadari yang dikatakan Ryu adalah sungguhan. Ia mulai tertawa. Baginya, ucapan Ryu menjadi lucu. Membuat Ryu malu. Terlihat jelas kalau paras Ryu memerah. Merah padam. Kemudian mereka tertawa bersama. Semua kekhawatiran dan kecemasan seperti lenyap di antara mereka. Bebatuan besar di atas bukit dengan kemiringan landai akan menjadi kenangan. Mereka memainkan gelang kulit yang dibuat Ryu. Bertukar tutup ornamen kecil yang menghias gelang kulit. Kemudian berlarian di atas bukit yang asri. Tanpa diminta, kelinci yang pernah dikejar oleh mereka muncul. Mulutnya gempal. Menyimpan beberapa potongan wortel. Kini mereka tidak perlu mengejar kelinci itu. Lulu duduk bersila di atas rerumputan hijau yang tak jauh dari kelinci itu. Semilir angin menyibak wajah dan rambutnya yang diikat dua bagian ke samping. Jiwa Lulu tampak begitu tenang dengan senyumannya bak seorang putri bangsawan Jepang yang sedang menikmati guguran bunga sakura. Kelinci itu mendekati Lulu sambil mengendus-enduskan hidungnya, seperti memastikan kalau mereka manusia yang baik. Setelahnya melompat ke atas pangkuan Lulu. Kelinci itu tidak memberontak ketika berada di pangkuan Lulu. Dibelai lembut-lembut bagian kepala kelinci itu. Parasnya yang cantik berubah sayu.
***
Butiran-butiran embun di atas dedaunan tersorot sinar matahari pagi bak sebuah berlian mahal yang diberikan Cuma-Cuma oleh Allah untuk menghiasi bumi dan memberikan harapan untuk makhluk-makhluk ciptaanNya. Dua mobil losbak dipenuhi oleh barang-barang yang dibawa keluarga Lulu dan beberapa warga yang hilir mudik ke atas losbak mobil. Echa, adik perempuan Ryu menatapi selembar foto terbingkai yang dipegangi Lulu. Echa bingung, bagaimana bisa diri kakaknya berada di atas selembar kertas berwarna putih kecoklatan. Anak perempuan berumur lima tahun itu akhirnya mengajak bermain boneka bersama Lulu.
Sementara Ryu yang duduk di depan teras rumahnya memendangi sobatnya yang akan segera pindah ke kota sembari menjaga adiknya. Selembar foto yang bersarang di tangannya, foto yang baru dibuat olehnya bersama Lulu tempo hari di sebuah studio foto yang tak jauh dari desa mereka. Di bagian belakang foto, ada tulisan tangan yang indah. Goretan pena yang indah bertuliskan petuah.
Friendship will never die
It would be remembered in our life, together
Petuah yang dituliskan oleh mama Lulu. Ryu meyakinkan jiwanya untuk mempercayai petuah itu. Sebab, mereka telah berjanji. Berjanji untuk bertemu lagi di masa depan. Dua mobil losbak telah selesai dibenahi. Deru mesin mobil mewarnai suasana jiwa Ryu. Firza, kakak laki-laki Lulu melambaikan tangan dengan sekali ayun. Laki-laki memang seperti itu bukan? Berusaha terlihat keren. Sambil menggandeng tangan Echa, Ryu membuat simpulan senyum. Merelakan kepergian Lulu.
“Suatu hari nanti, kita akan bertemu di masa depan” katanya pelan.
Begitulah Ryu meyakinkan jiwanya untuk tenang dari perasaan gundahnya.
***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Biological Agent Classification According to the Risk

Class Deskripsi Tipe Agent Contoh Mikroorganisme Class I Mikroorganisme yang digun...